Minggu, 20 Agustus 2017

Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Mati Lebih Cepat

Kesepian bisa terjadi pada siapa saja dan pada dasarnya manusia tentu tidak menyukai kesendirian karena bersifat sosial. Nah, bukan hanya soal suka atau tidak suka, kesepian bisa memicu kematian dini.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor psikologi di Universitas Brigham Young. Dia mengatakan bahwa orang lajang memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami kematian dini dibandingkan orang-orang yang memiliki hubungan sosial yang baik.

Dalam studinya, sehatituaku.com Dr. Holt-Lunstad mengevaluasi 218 studi tentang dampak kesehatan isolasi sosial dan kesepian. Studi ini melibatkan hampir empat juta orang.

"Orang harus bersiap untuk menarik diri secara sosial dan finansial karena bagi banyak orang tempat kerja merupakan sumber hubungan sosial terbesar," kata Dr. Holt-Lunstad yang dikutip dari Telegraph.

Selain itu, Dia juga memberikan contoh realistis tentang dampak kesepian. Misalnya, bayi dalam perawatan yang tidak memiliki kontak dengan manusia akan mengalami kegagalan perkembangan dan berisiko tinggi meninggal.

Sementara itu, John Cacioppo, seorang psikolog di University of Chicago yang mempelajari efek kesepian, mempresentasikan sebuah studi beberapa waktu lalu di sebuah pertemuan Social Psychology and Perception di San Diego. Cacioppo menemukan bahwa kesepian dikaitkan dengan pengerasan pembuluh darah yang menyebabkan hipertensi, radang dan bahkan gangguan belajar dan memori.

"Bahkan, lalat buah diisolasi memiliki kesehatan yang lebih buruk dan mati lebih cepat dari lalat buah yang berinteraksi dengan lalat lain, menunjukkan bahwa keterlibatan sosial mungkin telah diprogram dalam semua spesies," kata Cacioppo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar